Persahabatan yang Getir

Pernahkah kita tiba-tiba jenuh dengan seseorang tanpa alasan? Tetapi bingung untuk mengakhirinya. Tak enak hati atau bingung harus dimulai darimana. Begitulah kira-kira kerumitan film "The Banshess of Inisherin" dibangun. Bercerita bagaimana problematik dan rumitnya mengakhiri hubungan tampa permusuhan.

Membangun relasi dengan yang orang sefrekuensi itu mudah. Namun, beranikah kita mengambil langkah membangun hubungan dengan mereka yang sifat dan kharakternya jauh dari yang kita harapkan? Siapkah mengorbankan kenyamanan dan kemapanan? Saya pikir begitulah bagaimana awal mula hubungan pertemanan Padraic (Collin Farrell) dan  Colm (Brendan Gleeson). Sampai kemudian pada satu titik Colm merasa tak betah dengan keadaan.

Tresna Jalaran Saka Kulina. Cinta karena terbiasa. Perasaan itulah yang tumbuh didalam diri Padraic. Sehingga ia merasa nyaman oleh keadaan. Begitu sulit menerima kenyataan ketika orang yang ia anggap paling mengerti tiba-tiba menyatakan mengakhiri hubungan tampa sebab permusuhan. 

Justru ketika Colm melontarkan kejengkelannya secara literal dan terang-terangan pesan yang diterima Padraic adalah sahabatnya sedang sakit dan butuh bantuan. Pesan kebencian baru disadari ketika tindakan Colm membuat apa yang Padraic cintai juga menghilang meninggalkannya.

Hubungan antara Padraic dan Colm barangkali tengah kita alami. Bedanya kita sebagai orang jawa dibekali oleh sensitifitas rasa tidak enakkan. Sementara Padraic tidak mengenal bahasa konteks tinggi. Sebisa mungkin menghindari konflik terbuka. Bisa dibilang munafik. Lain di depan lain pula dibelakang. Sedangkan konflik Padraic selalu ingin menghadapi dan menyelesaikan secara langsung masalahnya.  Itulah mengapa pada budaya kita jasa pengirimkan santet tetap laku.

Jika Colm membuktikan kebenciannya dalam menolak memperbaiki hubungan dengan cara menyakiti diri  memutus jari-jari tangannya, maka lebih banyak kisah-kisah lain salah pihak dalam menyakiti dirinya saat menolak untuk mengakhiri hubungannya.

Pada 25 Januari 2023 seorang pemuda dari Desa Besuki melakukan percobaan bunuh diri di Kali Njompong. Beruntung gagal dan cepat dibantu warga serta aparat terkait untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut. Usut diusut berdasarkan kabar beredar pemuda ini memgalami masalah percintaan.

Dari perspektif agama jelas salah dan dosa besar kala seseorang secara sengaja menyakiti dirinya. Dalam perspektif medis walaupun itu masih sebatas niat dapat diartikan sebagai alarm kesehatan mental kita. Solusinya pergi ke psikolog atau psikeater agar cepat mendapat bantuan yang tepat.

Kembali kepada film "The Banshess of Inisherin". Lewat film ini seharusnya kita sama-sama belajar tentang relasi kemanusiaan. Apapun yang terhubung, pasti bisa terlepas dan dilepaskan. Ada yang caranya cukup dengan pesan tertulis, ada yang dengan lisan, dan ada pula yang dibantu sedikit pukulan fisik.

Segala konflik dan permusuhan itu tidak baik. Tetapi, untuk beberapa kasus dan keadaan memang diperlukan manusia.

Trenggalek,

15 Februari 2023

Postingan populer dari blog ini

Saya Kembali

Filosofi Teras dan Kesehatan Mental Kita