Menegakkan Pengetahuan dengan Perpustakaan Digital


Membaca buku harus kita jadikan kewajiban dan kebiasaan. Agar memiliki kekayaan dan keberagaman literasi. Memang, literasi tidak harus buku. Bisa lisan, atau audio visual. Tetapi sejauh ini sumber pengetahuan paling murah dan efisien bisa diakses adalah buku.

Banyak sekali bahan bacaan bisa kita dapatkan hari ini secara gratis dan cuma-cuma. Namun, tidak semua terkurasi dan terverifikasi dengan baik. Akibatnya ketika dikonsumsi hanya menjadi sampah informasi. Memenuhi pikiran tetapi tidak membantu menjadi pemecah masalah.

Banyaknya polusi informasi memaksa kita untuk lebih jeli dalam memilah dan memilih. Kehadiran perpustakaan digital bisa menjadi salah satu solusi. Masyarakat bisa mengakses secara gratis secara mudah tampa gangguan iklan. Khususnya Ipusnas aplikasinya tersedia dalam platform mobile dan dekstop. Koleksinyapun terbilang lengkap dan bagus-bagus.

Bagi para pembaca buku fisik hal pertama yang harus dilakukan tentu adaptasi. Membaca buku fisik memang enak dan ramah dimata. Tidak begitu sulit untuk memulai. Langkah sederhana untuk membantu beradaptasi adalah pengaturan kontras dan ukuran huruf di aplikasi. Sesuaikan sampai mata kita nyaman. Kemudian jangan terus menerus fokus pada layar. Alihkan pandangan mata kita setelah selesai membaca satu atau dua paragraf. Usahakan membaca di tempat yang terang. Ketika pusing hentikan.

Sampai pertengahan bulan ini saya sudah menamatkan dua buku. Itupun tidak ngebut. Saya baca ketika luang. Karena aplikasi Ipusnas ini ada di handphone otomatis hampir selalu dibawa kemanapun dan bisa dibuka dimanapun walau sedang mode offline.

Walau bukan pembaca berat saya mempercayai jika membaca buku itu bagian cara kita memberi nutrisi pikiran kita. Ibarat minum air mineral, membaca buku itu tidak dapat dirasakan langsung manfaatnya. Namun, ia akan membantu kita dalam mempertimbangkan pilihan dan keputusan-keputusan hidup.

Hadirnya perpustakaan digital telah melipat akses ruang dan waktu bagi para pembacanya. Sekarang tinggal menumbuhkan minatnya. Alasan malas bisa dikalahkan oleh kemauan. Kalau soal kuota bisa minta wifi tetangga. Jadi mari kita ajak semuanya memanfaatkan fasilitas ini. Terakhir, selamat membaca dan berlayar ditengah samudra pengetahuan bersama perpustakaan.

Trenggalek, 

15 Februari 2023


Postingan populer dari blog ini

Saya Kembali

Persahabatan yang Getir

Filosofi Teras dan Kesehatan Mental Kita